Dalam Produksi Perkayuan ada istilah Finger Joint Layer atau disingkat FJL.
Karena setiap selesai Produksi Parquet atau Lantai Kayu, selalu menyisakan waste atau sisa-sisa potongan kayu yang melimpah hingga menggunung, dengan ukuran rata-rata lebarnya 2-4cm.
Dari hal itu maka para Produsen Lantai Kayu terdorong untuk mencari penemuan, bagaimana memanfaatkan kayu-kayu sisa ini, maka dibuatlah kayu-kayu ini dengan cara disambung yang awalnya dikerjakan secara manual. Namun pengerjaan secara manual ini terlalu besar membutuhkan tenaga kerja dan biaya produksi. Akhirnya ditemukanlan cara penyambungan dengan mesin yang dinamakan scrap reuse metode produksi yang multifungsi dan ramah lingkungan untuk industri kayu dan menghasilkan produksi kayu Finger Joint Layer
Finger Joint Layer pertama kali diperkenalkan dari Jerman, kemudian diikuti oleh China, kedua negara tersebut membuat mesin khusus untuk membuat Finger Joint pada Kayu.
Finger papan disatukan bersama-sama dari beberapa potongan kayu, dengan penggunaan antarmuka bergerigi antara papan vertikal, seperti tangan fingers cross docking.
Finger kayu bersendi produksi industri pengolahan dengan kekuatan lembar jari-board dan kualitas penampilan ditingkatkan, yang telah diakui oleh konsumen.
Dengan Finger Joint ini, maka para produsen industri pengolahan kayu bisa memproduksi papan kayu yang lebarnya bisa disesuaikan keinginan dengan kualitas yang hampir sama dari papan kayu utuh. dan menekan harga lebih murah dibanding papan kayu utuh.
Beberapa jenis Lantai Kayu dari Finger Joint yang kami pasarkan antara lain; Papan kayu jati, Flooring Kayu Sonokeling, dan Flooring Kayu merbau seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.
0 comments:
Post a Comment